Terbaru

Cceritaku

Budaya Mencontek

Minggu, 21 September 2014

Budaya Menyontek di Indonesia Menggunakan Gadget

Teknologi dari zaman ke zaman akan berkembang dan terus berkembang. Dengan perkembangan teknologi
 ini kita juga semakin mudah untuk melakukan sesuatu berkat bantuan dari teknologi tersebut. Salah satu 
teknologi yang mendunia dan tren saat ini adalah gadget. 

Apakah gadget itu?
Pertanyaan itu sering muncul bagi orang kurang wawasan atau yang biasa disebut kudet. Namun banyak 
juga yang sudah tahu bentuk dari gadget tetapi masih tidak tahu pasti arti gadget itu sendiri. Kata gadget 
adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang mempunyai arti perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, gadget disebut sebagai “acang”. Salah satu hal 
yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur “kebaruan” atau yang biasa 
disebut “update”. Artinya, dari hari ke hari gadget selalu mengalami perkembangan dan muncul dengan 
menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.
Dengan berbagai macam kelebihan di atas, gadgget sangat berguna untuk berbagai macam kalangan 
terutama bagi para pelajar. 

Mengapa begitu?
Karena gadget ini  bisa digunakan sebagai pengganti alat-alat yang mendukung atau membantu dalam kegiatan belajar di sekolah maupun di rumah. Gadget ini 
dapat menggantikan benda-benda  yang  berat  dibawa tapi sangatlah  penting seperti kalkulator, kamus,  buku, dan lain-lain. Alat-alat tersebut dapat berupa aplikasi dan berkas, kita juga bisa mencari  berbagai informasi dengan mudah hanya dengan googling saja.

Berbagai  kemudahan tersebut sangat bermanfaat bagi para pelajar, namun gadget ini juga bisa membuat kita menjadi malas. Selain malas salah satu efek negatifnya adalah digunakan sebagai sarana menyontek. Cara 
menyontek dengan gadget ini sering kali menggunakan media sosial seperti Facebook, BBM, Instagram, dan lain-lain. Caranya sangat mudah, hanya dengan memotret jawaban di kertas dan membagikan ke teman-teman lain lewat media sosial.

Dan siswa di indonesia telah melakakukan hal ini. siswa menghalalkan segala cara untuk dapat menjawab 
ujian dan mendapat nilai baik. Bahkan pada saat ini siswa mendapatkan cara terbaru untuk mencontek yaitu degan gadget yang mereka punya, tidak perlu lagi mencontek teman atau membukan buku pada saat ujian. 
Dengan mudah dan cepat siswa mendapatkan jawaban pada saat ujian. 

Berdasarkan voting yang telah tim kami buat hampir semua siswa indonesia yang memiliki gadget telah 
melakukan hal ini. Mereka menggunakan alasan menggunakan kalkulator agar mereka diperbolehkan 
menggunakan pada saat ujian. Bahkan meskipun guru tidak memperbolehkan mereka tetap saja membawa 
dan menggunakan gadget pada saat ujian. Mereka dengan mudah menyembunyikan gedgetnya karena 
ukuran gadget kecil sehingga kemungkinan guru mengetahui sangatlah kecil. 

Memang mencontek pada saat ujian adalah rahasia umum pada saat ini. Hal ini terus berlanjut hingga 
sekarang. Tidak sedikit orang yang mengecewakan hal ini. Dan banyak orang yang mengatakan mencontek 
adalah budaya indonesia. Tapi apa yang bisa diperbuat karena itu adalah hak mereka. Dilain pihak kita tida 
bisa membiarkan hal ini terus berlanjut. Bagaimana bangsa ini bisa maju jika bibitnya adalah anak yang suka mencontek pada saat ujian.

Tidak hanya di Indonesia  di cina beberapa siswa tertangkap melakukan tidakan curang pada saat ujuan. 
Mereka menggunakan gadge canggih untuk merekam soal ujian dan mentranfernya ke orang di luar ruangan yang kemudian bakal mengerjakan soal itu. Kemudian mentranfer  balik jawabannya. Pada saat ditanya  mereka baralasan karena tekanan yang mereka dapat salasatunya dari orang tua. Terutama jika ujian itu 
untuk kelulusan aau penentuan untuk masauk tidaknya di perguruan tinggi.(sumber Cinanews)

Mungkin alasan siswa indonesia mencontek sama seperti siswa di cina. Karena berbagai tekanan yang mereka dapatkan agar mendapat nilai yang memuaskan. Dan membangkakan orang tua mereka.Oleh karena itu seharusnya pemerinta dan orang tua tidak perlu menekan agar mendapatkan nilai yang memuaskan karena sesungguhnya yang dibutuhkan bangsa indonesia adalah siswa yang cerdas bukan karena nilai yang memuaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By